Home Internasional Eropa Panik, Berasumsi Putin Bakal Setop Pasokan Gas

Eropa Panik, Berasumsi Putin Bakal Setop Pasokan Gas

Eropa Panik, Berasumsi Putin Bakal Setop Pasokan Gas

SHARE
Eropa Panik, Berasumsi Putin Bakal Setop Pasokan Gas

Keterangan Gambar : Eropa Panik, Berasumsi Putin Bakal Setop Pasokan Gas

FocusNEWS. JAKARTA- Rusia mungkin akan menyetop pasokan gas ke Eropa di musim dingin ini. Memang hal itu belum tentu terjadi, tapi setidaknya Eropa perlu menyiapkan rencana darurat. Kepala International Energy Agency Fatih Birol memberi peringatan hal tersebut.
Dikutip dari BBC dan Detik Finance Kamis (23/6/2022), dalam beberapa pekan terakhir, beberapa negara Eropa menyatakan bahwa mereka menerima gas lebih sedikit dari yang mereka harapkan.

Para pejabat Rusia menyangkal hal itu dilakukan secara sengaja dan menyebut ada masalah teknis. Sebelum Rusia invasi ke Ukraina, Eropa mengimpor sekitar 40% gas alamnya dari Rusia tetapi angka itu kini turun menjadi sekitar 20%. Birol yakin, pengurangan pasokan gas Rusia baru-baru ini merupakan sebuah strategi. Hal itu mempersulit negara-negara Eropa untuk mengisi penyimpanan gas mereka dan meningkatkan pengaruh Rusia di musim dingin.

"Saya tidak akan mengesampingkan Rusia terus menemukan masalah yang berbeda di sana-sini, dan terus mencari alasan untuk mengurangi pengiriman gas ke Eropa dan bahkan mungkin menghentikannya sepenuhnya," kata Birol.

Pekan lalu, aliran gas alam melalui Nord Stream 1 salah satu pipa utama dari Rusia ke Eropa hanya 40% dari kapasitas. Banyak ahli ragu dengan penjelasan Rusia bahwa ini disebabkan oleh masalah teknis. Di seluruh Eropa, kekurangan pasokan gas terus dilaporkan.

Pada hari Jumat, perusahaan energi perusahaan Italia, Eni mengatakan bahwa mereka hanya menerima setengah dari gas yang diharapkan dari raksasa gas yang dikendalikan negara Rusia, Gazprom. Slovakia dan Austria juga melaporkan penurunan.

Polandia, Bulgaria, Finlandia, Denmark dan Belanda telah menghentikan pengiriman gas Rusia setelah mereka menolak permintaan untuk membayar dalam rubel Rusia sedangkan Prancis mengatakan tidak menerima gas Rusia dari Jerman sejak 15 Juni. (ELL)